木已成舟 ,生米煮成熟饭
(mù yǐ chéng zhōu, shēng mǐ zhǔ chéng shú fàn)
“Kayu telah berubah menjadi perahu,
beras telah berubah menjadi nasi.”
Mirip dengan peribahasa bahasa Indonesia
“Nasi telah jadi bubur,”
peribahasa yang satu ini bermakna serupa juga.
Intinya, jangan pernah menyia-nyiakan suatu hal
karena kalau sudah tiada, nanti kamu menyesal.
Tema yang relevan ialah seperti berikut ini :
Kayu endemik yang tumbuh di dataran tinggi Bukit Barisan Kerinci itu tidak hanya melegenda. Pamornya telah membawa usaha perahu Idris Sabas (60) dikenal luas di kalangan nelayan Kerinci. Mereka tinggal di sekeliling danau itu mulai dari Kecamatan Keliling Danau hingga Kecamatan Danau Kerinci di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
Surian sebenarnya tidak hanya tumbuh di Kerinci, tetapi juga di bagian tengah Sumatera. Tumbuh pula di Jawa, Sulawesi, Kalimantan. Karena tumbuh di dataran tinggi wilayah tropis, tanaman itu pun hidup di sejumlah negara. Disebut surian wangi di Malaysia, ye tama di Myanmar, dan danupra di Filipina.
https://www.kompas.id/baca/utama/2019/03/30/perahu-kayu-surian
2. Kata-kata Bijak: dengan naga
Hawa nafsumu adalah induk segala berhala: berhala jasmani adalah ular, namun berhala ruhani adalah naga. Jalaluddin Rumi – Penyair Sufi Persia (1207-1273).
Kegembiraannya pada hal-hal terkecil adalah seperti anak kecil. Ada hari-hari ketika dia berlari di kebun, duduk di rumput selama satu jam, memeriksa bunga sederhana yang namanya dia kenakan. (Doumas The Younger).
3. The Volumes of Classic Paintings.
Pepatah Tiongkok: ‘Lukis Sang Naga, Beri Titik di Matanya’.
畫龍點睛, huà lóng diǎn jīng. >> Maknanya adalah :
menambahkan sentuhan akhir pada sesuatu yang telah sangat bagus, akan menjadikannya sempurna.
“Mata adalah roh dari naga,” katanya menjelaskan. “Bagian yang lain hanyalah wujud kasarnya. Begitu Anda menambahkan matanya, Anda akan memberinya daya hidup, dan naga itu akan terbang pergi.”
Sekitar 1.500 tahun yang lalu di masa Dinasti Selatan Tiongkok (420-589), ada seorang pelukis terkenal yang bernama Zhang Sengyou. Selain menjabat sebagai pustakawan kerajaan, Zhang juga memegang jabatan sebagai gubernur.
Sebagai seorang pelukis legendaris, Zhang sangat dihormati oleh Kaisar dan rakyat jelata. Dia suka melukis binatang, bunga, gunung, dan sungai.
>> https://ntdindonesia.com/budaya/pepatah-tiongkok-lukis-sang-naga-beri-titik-di-matanya/
>> Karena Zhang rajin mengerjakan mahakaryanya, orang-orang yang penasaran datang melihat dan mengagumi ketrampilannya. Ketika Zhang telah selesai, orang-orang yang melihat menemukan ada satu bagian yang kurang dan itu terlihat dengan sangat jelas sekali—mata sang naga.
Tidak, Zhang bukannya lalai—dia memang melakukannya dengan sengaja. “Mata adalah roh dari naga,” katanya menjelaskan. “Bagian yang lain hanyalah wujud kasarnya. Begitu Anda menambahkan matanya, Anda akan memberinya daya hidup, dan naga itu akan terbang pergi.”
Bahkan di jaman Tiongkok kuno, dimana negri itu dipenuhi dengan kegaiban dan keajaiban, orang-orang yang mendengar hal tersebut berpikir bahwa apa yang diucapkan Zhang hanyalah dibuat-buat. Tentu saja, lukisan Zhang memang terlihat bagaikan hidup, namun mereka tidak percaya mengenai “lukisan yang bisa terbang pergi” itu.
Jadi, dengan empat olesan kuasnya, Zhang menitikkan mata naga, memberi pupil pada mata dua naga. Tiba-tiba sebuah petir menyambar tembok dimana naga-naga itu dilukis.
Dua naga itu terbang pergi dari tembok tersebut, melambung tinggi ke angkasa, dan menghilang di kejauhan. Dua naga lain yang tidak memiliki pupil tetap tinggal sebagai lukisan di tembok.
4. Film Pendek : Penyusupan ke Barat.
Sepertinya jawabannya sudah banyak yang mengetahuinya.
_.
No comments:
Post a Comment